inflasi
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2022 lebih lambat dari perkiraan dan inflasi bulan sebelumnya meskipun masih tinggi sebesar 5,51% (yoy) dan diatas target 3,0 ± 1%. Inflasi kelompok volatile food juga turun menjadi 5,70% (yoy) baik secara nasional maupun disebagian besar wilayah Indonesia, hal tersebut didukung oleh sinergi dan koordinasi politik yang era tantara pemerintah (pusat dan daerah), Bank Indonesia dan mitra strategis melalui TPIP-TPID dan GNPIP. Inflasi administered prices juga turun menjadi 13,01 persen (yoy), yang tercermin dari tarif angkutan udara dan Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Sementara itu, inflasi inti Kembali menurun menjadi 3,30%(yoy), yang mencerminkan dampak lanjutan dari terbatasnya perubahan harga BBM terhadap inflasi inti dan beberapa tekanan inflasi dari sisi pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia akan meningkatkan Langkah-langkah kebijakan moneter untuk memastikan terjaganya ekspektasi inflasi dan inflansi sehingga inflasi inti tetap terjaga dalam kisaran 3,0±1%.
Sumber: Bps, Bank Indonesia